Mengenal cara kerja printer laser
Ada berbagai macam printer berdasarkan sumber yang digunakan untuk menghasilkan gambar di kertas. Pada “jaman dahulu” alat mencetak yang biasanya terhubung dengan PC ini menggunakan pita. Kemudian berkembang dengan menggunakan tinta, lalu disusul dengan penggunaan laser.
Bagaimana laser, suatu sinar yang memiliki kemampuan untuk menghancurkan, mampu menghasilkan gambar pada sehelai kertas tanpa merusak kertas? Agar lebih jelas, mari kita kulik proses mencetak dari awal sampai akhir.
Gambar 1 dapat digunakan untuk membantu penjelasan proses kerja printer laser. Di situ digambarkan letak elemen-elemen dari printer laser pada umumnya.
Komunikasi dengan PC Proses mencetak dimulai dari pada saat pengguna PC mengklik tombol [Print] pada aplikasi yang digunakan. Sesaat setelah pengklikan itu, data mengenai dokumen yang di-print dikirimkan ke printer melalui port komunikasi, yaitu port paralel atau port USB. Bagian printer yang bertugas menerima data mengenai dokumen adalah printer controller.
Printer controller berkomunikasi dengan port yang digunakan di PC. Untuk dapat berkomunikasi, layaknya manusia, lebih baik jika menggunakan bahasa yang sama.
Tidak mungkin seorang Jepang berkomunikasi dengan baik dengan seorang Indonesia jika masing-masing tidak mengerti bahasa lawan bicaranya. Mereka harus menggunakan bahasa yang universal, contohnya bahasa Inggris.
Pada umumnya, printer-printer yang beredar sekarang ini menggunakan Adobe’s Postscript dan Hewlett Packard’s Printer Command Language (PCL).
Bahasa-bahasa tersebut membuat suatu halaman menjadi bentuk vektor, bentuk matematis yang menggunakan bidang-bidang (kotak, segitiga, dan sebagainya) untuk menerjemahkan suatu gambar. Nantinya printer menerjemahkan bentuk vektor ini ke dalam bentuk bitmap untuk di-print. Ada juga yang menggunakan format lain yaitu Graphical Device Interface (GDI).
Pada format ini, PC yang digunakan membuat terjemahan yang akan di-print. Dengan demikian printer controller tidak perlu lagi menerjemahkan gambar. Ia hanya perlu meneruskan perintah untuk mencetak ke elemen berikutnya. Printer controller juga menerjemahkan informasi lain, selain isi, dari suatu dokumen yang dicetak. Informasi lain tersebut mencakup bagaimana teks ditempatkan di dalam halaman, berapa ukuran kertas yang digunakan untuk mencetak, apa font yang digunakan dan lain sebagainya, tergantung dari apa yang ditentukan oleh pembuat dokumen.
Setelah data mengenai dokumen sudah lengkap diperoleh, printer controller mengatur seluruh data tersebut menjadi informasi lengkap dari suatu dokumen. Kemudian informasi diteruskan ke Raster Image Prosesor (RIP) yang bertugas untuk membuat titik-titik kecil berdasarkan informasi tersebut. Titik-titik kecil ini nantinya membentuk suatu gambar di photoreceptor.
Pada umumnya, tidak hanya pada printer laser, printer memiliki memori sendiri yang digunakan untuk menyimpan tugas-tugas apa saja yang harus mereka emban. Makanya, walaupun dokumen kita tutup dari sistem kita, printer tetap bekerja.
Yang Terjadi di Dalam Printer
Jika proses yang sebelumnya dijelaskan terjadi di antara printer dengan PC, dan sedikit proses yang terjadi di printer controller, maka berikutnya proses hanya terjadi di printer. Tidak ada lagi proses yang terjadi di PC. Segala macam perubahan yang dilakukan terhadap dokumen, tidak akan mempengaruhi dokumen yang tercetak.
Seperti yang sudah disebutkan, RIP bertugas membuat titik-titik kecil untuk membuat pola di photoreceptor. Bagian yang bertugas membuat pola ini adalah laser scanning unit, yang terdiri dari laser, cermin dan lensa.
Laser menerima titik-titik untuk membuat pola. Kemudian aser menembakkan sinar yang dipantulkan oleh cermin menuju ke photoreceptor. Cermin pada printer laser dapat bergerak untuk membuat pola di photoreceptor. Di dalam cermin terdapat lensa yang mengatur kepekatan laser.
Laser yang ditembakkan hanya bergerak secara mendatar. Laser tidak bergerak ke atas dan ke bawah. Photoreceptor-lah yang memutar setelah suatu baris selesai sehingga baris berikutnya dapat diproses. Sinkronisasi bahkan dalam kecepatan yang sangat tinggi, sangat diperlukan di sini.
Pola suatu halaman yang sudah terbuat di photoreceptor, langsung diberi serbuk oleh toner. Toner untuk printer laser terbuat dari 2 bahan utama, yaitu pigmen dan plastik. Pigmen adalah pewarna yang pada printer laser biasanya berwarna hitam, walaupun ada pula yang berwarna lain. Pigmen ini dicampur dengan serbuk-serbuk plastik. Mengapa plastik? Tujuannya adalah agar nantinya dapat dicairkan.
Serbuk-serbuk ini tersimpan di dalam toner hopper. Di dekat toner hopper terdapat developer roller. Pada saat printer bekerja, lebih detail lagi yaitu setelah pola selesai dibuat, developer roller, yang terbuat dari butiran magnet bermuatan negatif, akan menarik serbuk-serbuk yang bermuatan positif. Di fisika disebutkan bahwa akan terjadi saling tarikmenarik antara dua muatan yang berbeda.
Photoreceptor yang terletak berdekatan dengan developer roller kemudian menarik serbukserbuk tersebut. Pola-pola yang tadi digambar juga bermuatan negatif. Muatan negatif, yang dibuat oleh corona wire di dekat photoreceptor, pada pola ini lebih besar daripada muatan negatif pada developer roller. Otomatis, serbuk-serbuk di developer roller tertarik ke photoreceptor.
Photoreceptor kemudian berputar di atas kertas. Kertas tersebut memiliki muatan negatif akibat adanya corona wire di bawahnya. Muatan negatif di kertas lebih besar daripada muatan negatif di photoreceptor. Maka serbuk-serbuk tertarik ke kertas. Setelah seluruh serbuk berada di kertas, muatan pada kertas dihilangkan. Hanya gravitasi bumi yang menjaga agar serbuk tidak berantakan. Dengan cepat kertas kemudian dilewatkan pada sepasang fuser, yang menghasilkan panas dengan menggunakan quartz tube lamp. Serbuk-serbuk yang mencair kemudian menyatu dengan serat-serat pada kertas.
Untuk mencegah menempelnya serbuk-serbuk pada fuser itu sendiri, maka fuser dibuat dari bahan teflon, bahan yang sama yang digunakan untuk membuat alat memasak. Sedangkan untuk mencegah hangusnya kertas akibat pemanasan, kertas harus dilewatkan dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Printer Laser Berwarna
Biasanya toner untuk printer laser berwarna hitam. Namun pada printer laser berwarna, di samping toner berwarna hitam, ada pula toner berwarna lain seperti biru, merah dan kuning. Proses peletakan serbuk di photoreceptor berjalan 4 kali, sesuai dengan jumlah toner. Setelah itu baru serbuk-serbuk tersebut ditarik oleh kertas.
Beberapa printer laser berwarna kelas high-end bahkan memiliki 4 buah photoreceptor untuk 4 warna. Kertas dilewatkan pada 4 photoreceptor ini untuk menarik serbuk-serbuk dengan warna yang berbeda. Setelah itu baru dilewatkan pada fuser untuk proses perekatan.
Hal ini berbeda dengan printer inkjet (printer tinta) yang sekaligus menyemprotkan beberapa warna sekaligus pada kertas, tergantung pada kombinasi warna yang digunakan.
Muatan pola pada photoreceptor pada artikel ini adalah muatan negatif. Sedangkan muatan serbuk adalah positif. Pada printer laser, muatan antara keduanya bisa saling bertukar, namun tetap dengan pola kerja yang sama. Yang penting adalah muatan antara keduanya berbeda.
Demikian setelah seluruh serbuk menyatu dengan serat kertas, proses mencetak selesai. Keseluruhan proses itu sendiri berlangsung dengan kecepatan yang sangat tinggi karena laser itu sendiri memiliki kecepatan tiada tara.
sumber
Cari toner printer untuk kebutuhan bisnis anda ? solusi cetak hemat
hubungi
0838 7967 0316
0858 8380 3916
0812 8788 4327
(021) 29042244
Comments are closed.